Banyaknya ASI yang akan dihasilkan seorang ibu tidak tergantung pada besarnya payudara, tetapi lebih kepada gizi ibu selama hamil dan menyusui dan cara menyusui.
Usia wanita saat mengandung dan menyusui juga ikut mempengaruhi produksi ASI. Mereka yang berumur 19-23 tahun pada umumnya menghasilkan cukup ASI dibanding dengan yang berumur tiga puluhan.
Bentuk puting payudara mempunyai pengaruh dalam keberhasilan menyusui. Puting akan menonjol ke depan dan masuk ke dalam mulut bayi oleh tekanan bibir pada areola ibu dan akan lebih masuk ke dalam mulut lagi dengan hisapan bayi.
Oleh karenanya bentuk puting yang baik dan normal dapat digerakkan dengan bebas. Hal ini dapat ditentukan dengan menekan dengan ibu jari dan jari telunjuk pada areola sehingga puting jadi menonjol.
Yang kadang didapatkan puting ibu tertanam oleh perlengketan atau puting masuk ke dalam dan menyebabkan kesukaran dalam menyusui. Untuk itu dianjurkan menggunakan alat yang ditempelkan di areola selama beberapa minggu terus menerus sehingga diharapkan puting akan berbentuk dan berfungsi biasa.
HAL-HAL YANG DIANJURKAN
- Ketidak berhasilan menyusui disebabkan sumbatan saluran yang menyalurkan susu, tekanan yang meningkat karena sumbatan menambah penurunan produksi ASI. Oleh karenanya dianjurkan mulai dari 6 minggu sebelum melahirkan, mulai memijat–mijat payudaranya dimulai dari pinggir ke jurusan puting untuk mengeluarkan sel-sel yang mungkin dapat menyumbat di kemudian hari.
- Merawat puting yang retak dan kering dengan krim antiseptic, tetapi jangan lupa membersihkan putting dengan air matang hangat setiap kali akan menyusui.
- Pada minggu-minggu terakhir sebelum melahirkan untuk mengurut payudara tiap kali habis mandi dengan handuk untuk merangsang mengalirnya aliran darah ke payudara.
- Menjaga konsumsi makanan bergizi yang cukup energi, protein, vitamin dan mineral. Ibu yang menyusui harus memproduksi 800-1000 cc ASI.
- Jangan memaksakan bayi untuk menyusui jika bayi menolak . Bayi akan bereaksi jika puting payudara ditempelkan ke mulutnya.
- Bayi hendaknya disusui sedini mungkin, bahkan ada yang menganjurkan diberikan pada waktu ibu di kamar bersalin. Pada umumnya sebelum 5 jam setelah melahirkan harus sudah dicoba menyusui bayinya, walau ASI belum keluar, untuk memberi rangsangan pembuatan ASI.
- Pada 2 hari pertama produksi ASI belum banyak,. Jangan biarkan bayi mengisap terlalu lama cukup beberapa menit saja untuk menghindarkan rasa sakit pada puttng dan merangsang keluarnya ASI. Hari berikutnya dapat disusui selama 15-20 menit tiap kalinya ,walau sebagian besar ASI keluar 5-10 menit pertama pada tiap buah dada.
- ASI pada 5 hari pertama warnanya lebih kuning dan kental dan dinamakan kolostrum. Kolostrum bukan produk ASI basi, melainkan susu dengan nilai gizi baik sekali untuk bayi, dengan kadar protein tinggi dan banyak mengandung zat anti infeksi .
- Jadwal menyusui tidak perlu kaku, dan disesuaikan dengan aktivitas ibu.
- Tidak selalu bayi menangis oleh rasa lapar, bisa saja disebabkan oleh mulas-mulas setelah minum ASI, sedang sakit, dll.
- Kadang minggu–minggu pertama ibu merasa sakit di perut bagian bawah pada permulaan menyusui,. ini disebabkan oleh reflek rahim terhadap proses menyusui. Hal ini akan hilang dengan sendirinya.