Bidan Pun Kini Bergelar Master

Jumlah tenaga dokter yang belum merata di seluruh pelosok tanah air membuat profesi bidan menjadi sangat penting di tengah masyarakat. Bidan bukan hanya berperan dalam membantu ibu hamil dan proses persalinan, melainkan juga berperan dalam upaya pencegahan penyakit. Karena itu, pendidikan yang baik sangat diperlukan para bidan.

Jika dulu untuk menjadi bidan seseorang hanya menempuh pendidikan selama tiga tahun, maka saat ini tak sedikit bidan yang sudah bergelar sarjana, bahkan mendapat pendidikan master (S-2), baik dari lembaga pendidikan di dalam negeri maupun luar negeri.

Pendidikan bidan memang sudah menjadi fokus dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI). Bahkan IBI pada tahun 2008 telah membentuk badan khusus yang berfokus pada pendidikan bidan, yaitu Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia (AIPKIND).

“Kekuatan sebuah profesi berawal dari pendidikan karena, dalam masa pendidikan, seseorang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas profesinya. Demikian pula dengan profesi bidan,” ujar Ketua AIPKIND Jumiarni Illyas dalam konferensi pers Rakernas I AIPKIND, Jumat (12/4/2013) di Jakarta.

Rakernas AIPKIND, kata Jumiarni, bertujuan untuk menyusun standar pendidikan bidan sehingga dapat meningkatkan kompetensi bidan. Selain itu, dengan Rakernas ini, AIPKIND juga akan melaksanakan pelatihan dosen serta penguatan institusi pendidikan bidan dalam menghadapi akreditasi dan uji kompetensi.

Pendidikan kebidanan Indonesia kini sudah berkembang cukup baik. Pendidikan bidan di Indonesia berjumlah sekitar 726 institusi, yang 327 di antaranya sudah terdaftar dalam AIPKIND. Bahkan, tiga universitas sudah memiliki pendidikan sarjana (S-1) kebidanan, dan empat universitas memiliki pendidikan master kebidanan.

Sekretaris AIPKIND Yetty Irawan mengatakan, jumlah master kebidanan di Indonesia saat ini berkisar 280 orang, 11 orang bahkan menempuh pendidikan master di Australia dan 2 orang di Inggris. “Semakin banyak bidan yang mendapat pendidikan tinggi diharapkan kompetensinya pun semakin baik,” ungkap Yetty.

Menurut Yetty, saat ini masyarakat dari semua kalangan dapat mengandalkan bidan. “Tugas bidan sangat lengkap, dari mulai mendampingi ibu merencanakan kehamilan, selama kehamilan, proses melahirkan, hingga pasca-melahirkan. Bahkan, bidan dapat menjadi penggerak masyarakat,” tuturnya.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *